Kenali Manfaat Pare Dan Efek Sampingnya

Pare (Momordica charantia L), sayuran dengan cita rasa pahit ini menyimpan segudang manfaat untuk kesehatan. Dalam sebuah penelitian bahkan disebutkan kalau pare mengandung alpha-momorchorin, betamomorchorin, dan MAP30 (momordica antiviral protein 30) yang bermanfaat sebagai anti HIV/AIDS.

Di Indonesia, sebagian masyarakat sudah sejak lama percaya bahwa pare termasuk tanaman herbal yang bermanfaat bagi kesehatan. Hal itu karena pada pare terkandung beragam nutrisi penting, yaitu vitamin (seperti vitamin A,C,E, B1, B2, B3, dan B12), mineral (seperti zat besi, kalsium, kalium, zinc, magnesium, dan fosfor), karbohidrat dan serat, juga antioksidan (seperti fenol, flavonoid, lutein, dan zeaxanthin).

Nah, mengonsumsi pare dalam takaran yang tepat dapat memberikan beragam manfaat.

Pertama, menurunkan kadar gula darah. Pare memiliki senyawa yang dapat bertindak seperti insulin,yang bertugas mengolah gula darah menjadi energi di dalam sel tubuh.

Kedua, mengatasi gangguan pencernaan. Kandungan serat yang tinggi pada pare mampu mencegah konstipasi (sembelit). Namun, konsumsi pare berlebihan juga dapat menimbulkan efek samping berupa diare dan muntah.

Ketiga, meningkatkan imunitas tubuh.

Keempat, cegah kanker payudara. Studi menunjukkan bahwa pare memiliki sifat anti- kanker dan ekstrak pare terbukti dapat menghambat pertumbuhan sel kanker payudara.

Kelima, turunkan berat badan. Selanjutnya, pare juga bermanfaat untuk mengurangi risiko penyakit jantung
dan meningkatkan kesehatan mata.

Namun demikian, biji pare mengandung triterpenoid yang mempunyai aktivitas anti- spermatozoa, sehingga penggunaan biji pare secara tradisional dapat mengakibatkan infertilitas pada pria. Dalam penelitian lain disebutkan bahwa konsumsi pare dalam jangka panjang, baik dalam bentuk jus, lalap, atau sayur, dapat mematikan sperma, memicu impotensi, merusak buah zakar dan hormon pria, bahkan berpotensi merusak liver.
Bagi wanita hamil, sebaiknya konsumsi pare juga dibatasi, karena senyawa kimia dalam pare diduga dapat memicu kontraksi rahim.

Sumber : Majalah Keluarga Hadila Edisi 188
Foto : pexels-yuanruLi