Taufik Hidayah: Meniti Prestasi Hingga Ke Negeri Kinanah

Dalam kedamaian sebuah desa kecil di Bulu, Sambungmacan, Karanganyar, Sragen, tinggalah seorang pemuda berprestasi bernama Taufik Hidayah. Lahir pada 21 Maret 2003, anak dari Loso Prayitno dan Sri Hartini ini, memiliki cita-cita besar untuk menjadi seorang motivator yang dapat memberikan manfaat bagi banyak umat dan masyarakat.

Perjalanan pendidikan anak ketiga dari empat bersaudara ini mencerminkan tekad dan semangatnya yang tak kenal lelah. Pendidikannya dimulai dari MI Muhammadiyah Karanganyar, SMP IT Smart Cendikia dan sebagai penerima beasiswa (boarding school) di Pesantren Baiturrahmah Solopeduli Klaten. Taufik selalu menunjukkan prestasinya dalam hafalan dan Bahasa Arab. Hal ini membuatnya mendapatkan perhatian khusus dari ustadz dan menuntunnya pada beasiswa SOLOPEDULI untuk melanjutkan ke MA Ma'ahid Kudus.

“Kala itu, kami berempat masih kelas 3 SMP, ketika di Pondok Pesantren Baiturrahmah Klaten kami dipanggil oleh Ustadz, lalu diarahkan untuk sekolah di Madrasah Aliyah Ma'ahid Kudus dengan beasiswa SOLOPEDULI. Lalu kami bertanya, kenapa hanya berempat yang dipilih Ustadz? Beliau menjawab, karena hafalan terbanyak dan Bahasa Arab kalian yang mumpuni, ucap Ustadz Ismail Muhammad, Lc,” cerita Taufik kepada tim humas.

Tidak hanya mengandalkan prestasi akademis, ia juga terus menambah wawasan keislaman dan pengalaman dengan mengikuti berbagai Tholabul Ilmi. Keputusan untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri adalah impian Taufik sejak kecil. Dengan tekun, Taufik mencari informasi di internet dan bergabung dalam berbagai grup terkait Universitas di Timur Tengah.

Semua proses-prosesnya ia lalui, mulai dari tes hingga menyiapkan berkas-berkas untuk pendaftaran. Hingga pada akhirnya, Allah jawab semua usaha dan doa Taufik dengan diterimanya ia di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, Negeri para Anbiya, Negeri Kinanah yaitu Negeri Mesir yang dijuluki Kiblatul ‘Ilm (kiblatnya ilmu).

(dok.humas: Taufik yang melakukan MOU beasiswa SOLOPEDULI)

Pada tahun ini, bulan Februari, Taufik memulai studi pendidikan tingginya di Negeri Kinanah. Kesuksesannya tidak terlepas dari dukungan dan bantuan SOLOPEDULI yang akan terus membiayai pendidikan, biaya hidup, dan uang saku selama menempuh pendidikan di Mesir nanti. 

Dalam ucapan terima kasihnya, Taufik menyampaikan doanya, “Semoga Allah meluaskan rezeki, memudahkan urusan, dan mengabulkan segala hajat semua donatur SOLOPEDULI hingga ia bisa sampai pada titik yang sekarang ini,” ujarnya.

Kisah Taufik tidak hanya menceritakan perjuangannya dalam mencapai impian, tetapi juga menyoroti peran SOLOPEDULI yang selalu ada dalam mensupport pendidikannya. Di usianya yang kini 20 tahun, Taufik menyampaikan pesan juga kepada adik-adik penerima manfaat di Pesantren Baiturrahmah SOLOPEDULI, “Semangat belajar, jangan takut gagal, dan selalu minta ridho orang tua dan guru,” cakapnya.

(dok.humas: Taufik (kanan) dan Alif (kiri) berada di depan Masjid Azhar, Mesir)

Kisah inspiratif Taufik Hidayah menjadi bukti bahwa semangat, tekad, dan dukungan dari berbagai pihak dapat membuka jalan menuju impian yang lebih tinggi. Dengan itu, pintu kesuksesan pun terbuka lebar, mengantarkan mereka menuju masa depan yang lebih cerah.